Rabu, Januari 11

terlupa ditengah kegembiraan

01-01-12 ; 01:01

aku masih ingin bercerita tentang malam pergantian tahun.

Hiruk pikuk yang selalu membuatku bertanya tentang keriuhan malam pergantian tahun.

Menurutmu, teman, seberapa penting malam tahun baru? 
aku takut berganti tahun, itu berarti aku bertambah tua (mereka yang ketakutan akan tua)
aku takut berganti tahun, itu berarti umurku berkurang 
aku takut berganti tahun, itu berarti aku akan bingung kembali setahun kedepan
aku takut berganti tahun, karena tahun ini aku mendapat banyak kebahagiaan
lalu, 
mereka yang menyalakan lilin di gereja berdoa untuk tahun depan lebih baik
mereka yang berjalan ke wihara untuk menyematkan dupa dan berharap tahun naga ini memberikan banyak rejeki
mereka yang berjalan ke masjid untuk itikaf, melihat kesalahan selama setahun dan berharap di tahun depan akan lebih baik...
aku cukup mengerti dengan harapan baik yang mereka gantungkan pada apa yang mereka percayai,
namun yang saat ini tidak, bukan. kurang aku pahami adalah
mereka yang berjalan menuju keramaian untuk menunggu pergantian tahun dengan melihat kembang api
mereka yang berkumpul untuk menyalakan kembang api
mereka yang berbondong bondong menuju pantai, gunung, tempat wisata, tempat maka untuk alasan yang masih kucari?
...
apakah keramaian itu bentuk harapa di tahun depan?
entahlah,
tapi saat itu yang menarik perhatianku adalah dia yang telupa di tengah keramaian
POLISI, ya dia Bapak Polisi yang sibuk mengatur arus lalu lintas, yang sudah tidak berbentuk, jalan sudah menjadi lautan orang, bapak polisi masih tetap berdiri, mencoba sabar menghadapi pengemudi yang tidak sabar, tetap berusaha tidak emosi menghadapi pengemudi yang emosi ingin cepat sampai, mencoba memahami "ngapain sih orang pada ke puncak tahun baru gini, diatas cuma nongkrong nongkrong" dan mereka mencoba menerima ini adalah masalah resiko pekerjaan.

*sempat terfikir berapa orang yang akan nyinyir saat menulis tentang polisi, tapi polisi hanya manusia, bukan alat keamanan yang bisa di set, mereka punya kelelahan, punya keinginan, punya harapan, dan punya tuntutan.

mereka yang seringkali terlupa, dalam perjalanan anda.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar