Rabu, April 24

Kamu itu seperti langit

Kamu itu ajaib,
muncul tiba tiba, menghilang tiba tiba.
Kamu itu ajaib,
mendadak datang tersenyum, lalu pergi...
dan selalu membuatku bertanya.
mengapa harus bertemu?
saat ini bukan kemarin, bukan hari sebelum kemarin.

Kamu itu kadang seperti langit buatku.
Bisa kupandang, tak bisa ku gapai.
Hanya memandang, sekilas.

Kamu itu bukan kadang, tapi memang langit buatku,
untuk menggapaimu perlu ribuan jarak.

Kamu itu,
kamu, yang hanya bisa kupandang,
tapi bisa ku genggam,

Kamu itu, kamu..
seperti langit, yang jauh tapi selalu ada.

Kamu.





Selasa, Februari 26

Kamu, Imajiku

Kamu, yang berbalut seragam biru.
Andai waktu bisa kuputar,
Kuharap kamu yang datang.
        Kamu, yang bisa kulihat dengan jelas.
        Tidak hanya sebatas punggung, namun lebih jelas,
        Mata, Telinga, Bibir, bahkan raut suka dan duka.
        Namun kamu, hanya bisa kulihat dalam maya, bukan nyata
        Dalam dunia digital, dalam dunia yang disebut dunia maya.
Kamu itu Imajiku,
Imaji yang datang terlambat,
Jika bisa berharap pada waktu yang cepat,
Aku berharap kamu bisa kulihat.
         Tapi, aku masih berterimakasih kepada waktu,
         Waktu yang masih mempertahankan imajiku,
         Waktu sebelas tahun untuk tetap mengingatmu,
         Waktu yang berputar namun tidak melunturkan ingatan,
         Waktu yang merekam tentang aku, tentang kamu, dan tentang kita dalam batas antara maya dan nyata
Dan,
Kubiarkan harap ini tetap menjadi  imaji yang berarah,
Kutiupkan rinduku pada angin,
Kutitipkan pelukku pada hujan,
Biar angin dan hujan yang menjagamu,
dan menyampaikan harapku.
        Kubiarkan cerita ini menjadi indah tanpa kamu perlu tahu,
        Aku menunggu,
        Masih menunggu,
        Menunggu kamu menjadi nyata,
        Meski aku tak lagi satu.

#kamu,imajiku yang terlambat, tetaplah menjadi maya, tetaplah menjadi harap, dan biarkan waktu, kebetulan dna takdir membawa cerita ini sampai akhir.

Jumat, Februari 15

yang muda, yang bercinta

menjadi muda, rasanya aku ingin kembali ke masa itu,
masa menjadi muda,
masa penuh cinta,
masa muda.

rasanya menyenangkan ketika melihat banyak cinta terpancar dari banyak wajah anak muda.
satu hal. karena rasa itu tulus.
rasa itu karena ada yang bergetar ketika dia yang muda mulai menyukai sesorang.

rasanya aku ingin menjadi muda,
saat cinta benar benar terasa cinta.
saat rasa berbebar itu terasa begitu indah.
saat tatapannya membuat hampir seluruh duniaku runtuh.

yang muda yang bercinta.

mungkin hanya ada muda yang merasakan cinta.
debaran,
senyuman,
tatapan,

aku suka dia.

rasanya aku ingin kembali menjadi muda,
saat cinta itu kurasa tulus

Senin, Januari 21

kamu, aku dan semua kebetulan itu

pernahkah berfikir akan bertemu dengan orang yang mirip tapi tidak sama dalam satu kesempatan? aku sejujurnya tidak pernah. Namun mengalaminya beberapa waktu ini. Bertemu dengan orang yang mirip tetapi tidak sama.
Kamu, buatku kamu itu seperti payung yang akan melindungiku ketika hujan datang, namun matahari itu muncul, maka payung aku tutup dan tidak kugunakan. aku simpan sampai hujan itu datang kembali. Buatku kamu itu payungku. Jahat memang, hanya saat aku butuh kamu, kamu aku gunakan, tapi saat aku tidak lagi butuh, kamu aku simpan, kadang dalam kondisi baik, kadang dalam kondisi yang tidak baik, bahkan kadang aku lupa menyimpannya dimana, yang kemudian aku cari kembali saat aku butuh.
Tapi kamu tetap menjadi payungku yang setia. payung yang akan tetap bersedia aku cari saat aku butuh, saat aku kehujanan, dan saat tak ada lagi yang melindungiku. Kamu akan tetap menjadi payungku.
Sampai pada suatu ketika aku memutuskan tidak lagi menggunakanmu payungku. Bukan aku tidak lagi membutuhkanmu, tetapi aku telah menemukan satu hal yang lebih daripada payung untuk melindungiku, walaupun aku sadar kadang aku masih membutuhkanmu.
Tapi hidup itu memberikan banyak sekali kejutan, termasuk kamu.
Setelah sekian lama, aku tidak mencari, dan tidak berusaha mencari, aku terkejut pada satu kebetulan.
Kebetulan aku bertemu dengan seseorang yang sangat mirip denganmu. Seseorang itu, mungkin dikirimkan Tuhan agar aku mengingatmu, bukan mengingat dengan romansa, namun mengingat bahwa kamu pernah menjadi satu hal penting, menjadi pelindungku saat hujan.
Kebetulan itu, tidak menjadikan dia, menjadi kamu, tapi dia menjadi dirinya sendiri untuk menjadi kamu.
Aku tidak sedang meromansa kembali payungku yang lama, tapi mencoba mengingat bahwa banyak hal baik yang dilakukan payung untuk melindungi seseorang. Termasuk aku, orang yang selama ini tidak pernah merasa bahwa kamu, payungku, saat penting, bahkan disaat matahari sangat terik. aku sebenarnya membutuhkanmu.
kamu, payungku. Terimakasih untuk melindungiku selama hujan. :)